Kamis, 25 Juni 2020

DOUBLE MORAL, DOBLE THINK, SETAN DI JAMAN MILENIAL Fitrah sebagai manusia di bumi ini memiliki sifat Assimilation ubiquotes atau menerima setiap saat dimana saja dan kapan saja sebuah pemikiran. Bisa kita bayangkan 24 Jam setiap hari kekuatan yang ada sedang berusaha keras membodohi kita sepanjang hidup sampai kita mati. Akses internet terus meraksuki pikiran dan prilaku manusia. Manusia tak perlu lagi membayangkan berhalusinasi karena setiap saat gambar bisa di dapat. Dari media yang terus berusaha mebodohi kita muncul istilah doble moral dan double think. Doble moral Prilaku menyimpang yaitu ukuran standar penilaian yang dikenakan secara tidak sama kepada subjek yang berbeda dalam suatu kejadian serupa yang terkesan tidak adil. Kejadian baru-baru ini yang menimpa Para pemimpin negeri yang sudah berusaha keras menjadi pemimpin yang baik namun diperlakukan tidak adil dihujat, dihina hanya karena beda haluan politik. Pembunuhan karakter terus didengungkan padahal nilai bahaya pembunuhan kareakter jelas lebih tinggi dari pembunuhan nyata. Karena pembunuhan karakter akan memecah belah keutuhan bangsa. Pengaruh buruk media lainnya yaitu double think yaitu memiliki dua keyakinan yang berbeda pada saat bersamaan dan meyakini akan kebeneran keduanya. Maksudnya Seseorang yang secara disengaja meyakini sebuah kebohongan padahal ia sendiri yakin itu sebuah kesalahan. Contoh dalam kehidupan nyata sehari-hari seorang wanita yang berprinsip “Saya harus cantik supaya bahagia.” “ Saya harus oprasi plastik supaya cantik” Ini pemikiran sesat tapi kenapa banyak orang yang meyakini bahwa ini benar? Seandainya saja hanya dengan cantik orang bisa bahagia kenapa ada artis cantik baik lokal maupun internasional yang mati tragis dengan bunuh diri? Hampir semua agama melarang melawan takdir oplas supaya cantik misalnya. Contoh lain pemikiran double think oleh laki-laki “Saya harus banyak duit supaya bahagia.” Jadi saya akan lakukan apa saja supaya banyak duit” Dan pemikiran-pemikiran sesat ini lah yang menjadi biangkerok Korupsi merajalela di Indonesia. Jadi, apa yang harus kita persiapkan untuk melawan kekuatan yang luar biasa ini. Setidaknya ada tiga hal yang harus kita pelajari. Kita harus belajar merangsang imajinasi. Orang yang pandai merangsang imajinasi akan berprinsip sekecil apapun/sesederhana apapun ciptaan Tuhan dimata mereka akan menjadi nilai yang begitu tinggi. Orang yang panadai merangsang imajinasi tingkat kepekaannya akan lebih tinggi karena cepat membaca keadaan. Yang kedua kita harus menumbuhkembangkan kesadaran diri. Sadar diri tentang dari mana kita berasal untuk apa kita terlahir ke dunia dan bekal apa yang sudah dipersiapkan untuk menghadap Sang Pencipta. Manusia tentunya tidak sekonyong-konyong ada namun ada yang menciptakan Allah SWT. Dan manusia terlahirpun sudah dengan jelas bukan hanya untuk bersenang-senang namun untuk beribadah seperti firman Allah: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْأِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون “Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz –Dzariyat: 56 ). Yang ketiga keterampilan yang harus kita persiapkan yaitu selalu menjaga kepercayaan diri. Kenali kelemahan dan kekuatan diri, Selalu berpikir positif, ramah dan senyumlah pada setiap orang, senantiasa menjadi pribadi yang pemaaf baik pada diri kita maupun pada orang lain. Keterampilan inilah yang nantinya akan melawan segala pengaruh buru media yang setiap saat, dimana dan kapan saja membodohi pikiran manusia. Setan di jaman milenial ini mungkin bentuknya berupa penyesatan melalu media. Jadi, Waspadalah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar